Selamat berlibur! Saat kita menghabiskan waktu bersama orang yang kita cintai dan mereka yang telah ada dalam hidup kita sejak awal, inilah saat yang tepat untuk merenung.
Ada tiga sumber persepsi yang mengendalikan biologi dan perilaku kita. Persepsi yang paling primitif adalah yang kita peroleh dengan genom kita. Di dalam gen kita terdapat program yang menyediakan perilaku refleks mendasar yang disebut sebagai naluri. Menarik tangan Anda keluar dari api terbuka adalah perilaku yang diturunkan secara genetik yang tidak harus dipelajari. Naluri yang lebih kompleks termasuk kemampuan bayi yang baru lahir untuk berenang seperti lumba-lumba atau aktivasi mekanisme penyembuhan bawaan untuk memperbaiki sistem yang rusak atau menghilangkan pertumbuhan kanker. Naluri yang diturunkan secara genetik adalah persepsi yang diperoleh dari alam.
Sumber kedua dari persepsi pengontrol kehidupan mewakili ingatan yang berasal dari pengalaman hidup yang diunduh ke dalam pikiran bawah sadar. Persepsi terpelajar yang sangat kuat ini mewakili kontribusi dari memelihara. Di antara persepsi kehidupan paling awal yang harus diunduh adalah emosi dan sensasi yang dialami ibu saat dia merespons dunianya. Seiring dengan nutrisi, kimia emosional, hormon, dan faktor stres yang mengendalikan respons ibu terhadap pengalaman hidup melintasi penghalang plasenta dan memengaruhi fisiologi dan perkembangan janin. Saat ibu bahagia, begitu juga janin. Saat ibu ketakutan, begitu juga janinnya. Ketika ibu "menolak" janinnya sebagai ancaman potensial bagi kelangsungan hidup keluarga, sistem saraf janin diprogram dengan emosi ditolak. Buku Sue Gearhardt yang sangat berharga Mengapa Cinta Itu Penting? mengungkapkan bahwa sistem saraf janin merekam kenangan pengalaman rahim. Pada saat bayi lahir, informasi emosional yang diperoleh dari pengalaman hidup dalam kandungan telah membentuk setengah dari kepribadian individu tersebut.
Namun, pemrograman persepsi yang paling berpengaruh dari pikiran bawah sadar terjadi pada periode waktu mulai dari proses kelahiran hingga enam tahun pertama kehidupan. Selama waktu ini otak anak merekam semua pengalaman sensorik serta mempelajari program motorik kompleks untuk berbicara, dan untuk belajar pertama-tama bagaimana merangkak dan kemudian bagaimana berdiri dan akhirnya berlari dan melompat. Secara bersamaan, pikiran bawah sadar memperoleh persepsi sehubungan dengan orang tua, siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. Kemudian dengan mengamati pola perilaku orang-orang di lingkungan terdekatnya (biasanya orang tua, saudara kandung dan kerabat), seorang anak mempelajari persepsi tentang perilaku sosial yang dapat diterima dan tidak dapat diterima yang menjadi program bawah sadar yang membentuk “aturan” kehidupan.
Alam memfasilitasi proses enkulturasi dengan mengembangkan kemampuan pikiran bawah sadar untuk mengunduh sejumlah besar informasi.
Kita benar-benar makhluk yang luar biasa dan musim liburan ini semoga kita lebih sadar karena kita semua terus tumbuh menjadi makhluk yang penuh kasih. Cinta dan cahaya untukmu