Rancangan alam untuk reproduksi manusia yang berhasil secara optimal efektif jika pasangan mempertahankan hubungan cinta untuk jangka waktu yang berlangsung sekitar dua puluh tahun, dan itu jika mereka hanya memiliki satu anak. Untuk mendorong hubungan jangka panjang seperti itu, evolusi merancang otak untuk melepaskan campuran ramuan cinta yang memberi penghargaan dan mendorong peserta bulan madu. Pengalaman jatuh cinta berasal dari sekresi neurotransmiter yang memberi kita, antara lain, kesenangan yang luar biasa (dopamin), peningkatan daya tarik dan daya tarik kita (vasopresin), kesehatan yang menggembirakan (hormon pertumbuhan), dan keinginan untuk terikat ( oksitosin).
Untuk mempererat hubungan lebih lama, Nature memasukkan mickey ke dalam koktail, dengan mengendalikan serotonin, hormon yang terkait dengan kecanduan. Begitu efek bulan madu dialami, otak secara kimiawi membuat kita ketagihan untuk mengejar perilaku ini. Kecanduan ini adalah win-win untuk kedua kekasih dan, karena keturunan sehat yang mereka tinggalkan, untuk peradaban manusia. Tentu saja, sisi negatif dari kecanduan adalah depresi yang menyakitkan dan gejala penarikan diri yang dialami ketika cinta dan kebutuhan reproduksi yang mendasarinya gagal.
Kimia tubuh pada organisme yang lebih rendah adalah direktur utama dari apa yang pada dasarnya didorong oleh refleks dan perilaku reproduksi yang tidak disadari. Sementara kimia neurotransmiter juga merupakan motivator penting untuk melibatkan perilaku reproduksi manusia, evolusi memberi manusia pengubah permainan—kesadaran dan kehendak bebas. Meskipun perilaku reproduksi masih didorong oleh fisiologi, apa yang pada akhirnya kita alami dan apa yang kita ciptakan dengan imperatif reproduksi kita berada di bawah kendali pikiran.
Sebagaimana dijelaskan sepenuhnya dalam buku saya, Efek Bulan Madu: Ilmu Menciptakan Surga di Bumi, untuk memahami bagaimana kita menciptakan efek bulan madu dan mengapa efek itu menghilang, kita perlu membedakan antara dua subdivisi utama pikiran, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Setiap pikiran memiliki kekuatan unik, dan kerja sama mereka yang saling bergantung membentuk kehidupan dan pengalaman cinta kita.