Pada 1990-an Jame W. Prescott, mantan direktur bagian National Institutes of Health tentang Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia, menyimpulkan bahwa budaya paling damai di Bumi menampilkan orang tua yang memelihara kontak fisik dan kasih sayang yang ekstensif dengan anak-anak mereka (misalnya, membawa bayi di dada dan punggung mereka sepanjang hari). Selain itu, budaya ini tidak menekan seksualitas remaja, melainkan melihatnya sebagai keadaan perkembangan alami yang mempersiapkan remaja untuk hubungan orang dewasa yang sukses. Dia juga menemukan bahwa anak-anak (dan hewan) yang tidak mengalami sentuhan cinta tidak mampu menekan hormon stres mereka, ketidakmampuan yang merupakan pertanda perilaku kekerasan. Prescott berkata, “Sebagai seorang neuropsikolog perkembangan, saya telah mencurahkan banyak penelitian untuk hubungan aneh antara kekerasan dan kesenangan. Saya sekarang yakin bahwa perampasan kesenangan indera fisik adalah akar penyebab utama kekerasan”
Penelitian persuasif Prescott telah diabaikan dalam masyarakat "maju" di mana proses kelahiran alami telah dimeditasi; di mana bayi yang baru lahir dipisahkan dari orang tua mereka untuk waktu yang lama; di mana orang tua disuruh membiarkan bayi menangis karena takut dimanjakan; di mana orang tua mendorong anak-anak kecil untuk mencapai lebih banyak dengan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak cukup baik; di mana orang tua, percaya bahwa gen adalah takdir, membiarkan anak-anak berkembang dengan sendirinya. Semua perilaku pengasuhan yang tidak wajar ini adalah resep untuk kekerasan yang berkelanjutan di planet ini.